Kamis, 02 Juli 2020

Saat perih itu datang T_T


Hanya gelap yang terasa, bimbang, takut dan cemas. Semua rasa perih itu hadir, air di pelupuk mata tak ada yang bisa membendung. Ia keluar dengan suka cita. Hidup tiada lah benar-benar bahagia, itu sudah pasti. Tak mungkin ada orang di semesta ini yang tak pernah merasakannya, hanya saja kau tak memiliki kesempatan untuk melihat lukanya karena ia pandai bertopeng.

Ketika perih  itu menghampiri, maka genggamlah kedua tanganmu, pejamkan matamu, dan menangislah. Ya, menangislah tak apa. Menangislah dalam sepimu jika kau ingin menjaga rasa sekitarmu.

Tapi tunggu, bukankah sebelumnya kau pun pernah mengalami perih? Ini bukanlah yang pertama kan? Hanya saja mengapa begitu berat? karena perih ini melibatkan banyak pasang mata, telinga, dan bibir, hingga kau pun mulai takut akan penilaian orang. Kau seperti berkompetisi untuk menunjukkan siapa yang paling hebat, saat kau gagal memperlihatkannya kau merasa hina dan akhirnya kau terpuruk dalam sedihmu. Semua kepercayaan dirimu luntur terbakar rasa hina itu.

Saat perih itu datang T_T

Hanya gelap yang terasa, bimbang, takut dan cemas. Semua rasa perih itu hadir, air di pelupuk mata tak ada yang bisa membendung. Ia keluar...