IDENTIFIKASI MORFOLOGI BUNGA
(FLOS) PADA BERBAGAI JENIS TANAMAN
Oleh :
LIA
DAMAYANTI
201610200311152
liadamayanti7@gmail.com
Jurusan
Agroteknologi, Fakultas Pertanian-Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang
(University of Muhammadiyah Malang), Jl Raya Tlogomas No. 246, Malang, Jawa
Timur, Indonesia
ABSTRAK
Bunga
adalah untuk fasilitas untuk mereproduksi. Setiap bagian memainkan peran dalam
langkah-langkah reproduksi. Beberapa bagian yang steril tapi masih membantu
dalam proses reproduksi. Ada gamet jantan dan gamet betina, dan mereka yang
terlibat langsung dengan menciptakan generasi berikutnya dari tanaman tersebut.
Menurut Darjanto (1982) Bunga memiliki semua bagian yang dibutuhkan untuk
mereproduksi dalam bunga tunggal. Bunga menyebarkan serbuk sari dari satu
tanaman ke tanaman tetapi hanya dapat mereproduksi dengan spesies yang sama
dari tanaman. Bunga dibentuk untuk memulai proses reproduksi. Bagian betina
akan membuat bakal biji atau telur yang tidak dibuahi. Telur atau orak akan
tetap berada di ovarium dan menunggu untuk dibuahi. Bagian jantan, khususnya
anter, akan menghasilkan serbuk sari, yang berisi sperma yang dibutuhkan untuk
membuahi sel telur. Sementara itu, bagian steril bunga juga mulai melakukan
pekerjaan mereka. Menurut Dewirosanti (2014) mahkota bunga dan aroma tanaman
menarik makhluk kecil seperti serangga, burung kecil, dan kelelawar. Meskipun
bunga menarik banyak hewan-hewan kecil, mari kita tetap menggunakan lebah
sebagai contoh untuk pelajaran ini
Serbuk sari akan turun ke stigma lengket dari karpel (bagian perempuan).
Serbuk sari kemudian akan melakukan perjalanan ke tabung dan sperma akan
membuat jalan ke ovarium untuk dibuahi ovula yang menunggu, telur masuk, bunga
memiliki organ rubahannya berbagai jenis organ rubahannya dapat diliat dari
hasil praktikum bunga dan organ rubahannya, berdasarkan jumlah bunganya,
tumbuhan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu berbunga tunggal dan berbunga banyak.
Kata kunci :bunga dan
organ rubahannya, varietas bunga, bagian bunga.
PENDAHULUAN
Tumbuhan dapat memperbanyak diri atau berkembang biakan,
baik secara
vegetatif (aseksual/tidakkawin) maupun generatif
(seksual/kawin) organ tumbuhan yang merupakan alat perkembang biakan sangat
bermacam-macam, karena itu alat perkembang biakan tumbuhan dibedakan dalam dua
golongan yaitu alat perkembangbiakan vegetatif, dimana organ tumbuhan dapat
menjadi individu baru tanpa adanya peristiwa perkawinan (peleburan sel kelamin
jantan dan bentina) dan alat perkembangabiakan generatif melalui peristiwa
perkawinan. Alat perkembang biakan vegetatif dapat berupa umbi batang umbi
lapis, geragih tunas stek batang stek daun dan stek akar. Sedangkan alat perkembangbiakan
generatif adalah bunga (Machin dan Scopes, 2005). Salah satu bagian yang menarik dari tumbuhan adalah bunga. Bunga
merupakan alat perkembangbiakan generatif, tempat terjadinya peristiwa
penyerbukan dan pembuahan yang nantinya akan menghasilkan buah yang di dalamnya
terdapat biji. Biji inilah yang akan tumbuh menjadi tumbuhan baru. Selain berfungsi sebagai alat perkembang biakan, bunga juga memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia,
antara lain sebagai sumber makanan, minuman, penghias, bahan parfum, bahan
obat, untuk keperluan budaya, dan lain-lain (Harry, 1994).
Penelitian dan publikasi mengenai fenologi seperti
perkembangan bunga dan buah sampai
saat ini masih kurang khususnya di daerah tropis, meskipun telah dilakukan
penelitian mengenai beberapa varietas bunga
akan
tetapi informasi yang dijabarkan masih kurang mendetail, selain itu informasi
mengenai fenologi masih sangat terbatas. Informasi mengenai fase-fase
perbungaan terutama perkembangan bunga dapat memberikan informasi dasar untuk
program pemuliaan tanaman dalam perakitan varietas-varietas tanaman baru.
Varietas tanaman baru diharapkan memiliki kombinasi warna, ukuran, bentuk bunga
dan karakteristik lain yang berbeda dari tanaman induknya (Jamsari dkk., 2007).
Dalam sekuntum bunga terdapat organ reproduktif yang
disebut benang sari dan putik benang sari merupakan organ kelamin jantan
sedangkan putik merupakan organ kelamin betina dengan mengenal struktur bunga
dapat ditelaah dan dikenal komponen-komponen setiap struktur lebih terperinci dalam
bunga memiliki bagian-bagian bunga dari bunga majemuk, perhiasan bunga, organ
reproduktif dengan mempelajari bagian-bagian bunga atau bisa disebut organ
rubahan pada bunga dapat mengidentifikasi tumbuhan, sehingga dapat mudah
membedakan struktur bunga antara suatu jenis tumbuhan dengan tumbuhan lainnya
yang ditemukan di dalam kehidupan sehari-hari (Hashim,1982).
Adakan suatu cabang yang mempunyai beberapa ruas
(internodium) yang pendek-pendek dan empat buku (nodus), pada tiap buku (nodus)
melekatkan rangkaian daun yang masing-masing keadaannya berlain - lainan. rangkaian
daun pertama biasanya berwarna hijau dan disebut kelopak, daun kedua yang
terletak di atasnya dinamai tajuk, daun ketiga terletakpaling atas dinamakan
putik oleh Sanjaya
(2009).
Tujuan dari praktikum ini agar praktikan dapat untuk
mengetahui struktur organ-organ berbagai jenis bunga dan morfologinya.
BAHAN DAN METODE
Waktu dan Lokasi
Praktikum
Materi pada praktikum ini Bunga dan Rubahannya dilaksanakan
pada tanggal 25 April 2017 yang berlokasi di Laboratorium Agronomi 1 Universitas Muhammadiyah Malang
Alat dan Bahan
Alat yang
digunakan saat praktikum ini adalah perlengkapan alat tulis dan kertas.
Sedangkan
untuk bahan yang digunakan saat
praktikum ini sebagai berikut: bunga jagung (Zea
mays) bunga apel (Molus domestica
sp.) bunga merak (Caesalpinia
pulcherrima) bunga terong (Salanum
melongena) bunga sirsak (Annona
muricata) bunga melati (Jasminum
ovicinale) bunga tasbih (Canna
indica) bunga olender (Nerium
oleander) bunga matahari (Helianthus
annus L) bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis).
Setelah
itu cara kerja yang dilakukan sebagai berikut, satu menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum kali ini, dua mengamati setiap organ rubahan
pada bunga, tiga mengidentifikasi organ rubahan pada bunga, empat mencatat
hasil dan menggambar organ rubahannya.
Prosedur Kerja
Bahan
yang digunakan dalam praktikum ini disediakan dengan cara mengambil bagian
organ tanaman berupa bunga yang terdiri dari keseluruhan bagian bunga. Bahan
yang telah disiapkan selanjutnya diamati berdasarkan parameter yang telah
diperuntukan. Parameter tersebut antara lain organ steril, organ vertil,
perbungaan, letak bunga, dan jumlah bunga yang diamati dalam praktikum ini.
Hasil dari identifikasi yang dibandingkan dengan literatur.
HASIL DAN PEMBAHASAN
· Bunga
jagung (Zea mays)
Termasuk jenis bunga tidak lengkap, perbungaan yaitu bulir (spike) jumlah
bunga majemuk, letak bunga terminalis dan letak organ fertile berumah satu. Bunga jantan tumbuh di
bagian puncak tanaman atau pada
malai bunga di
ujung tanaman berupa karangan bunga (inflorescence), yang ditandai
dengan adanya rambut atau tassel dan bunga `betina terletak di ketiak daun
dan akan mengeluarkan stil dan stigma (Idris, Zainal, Mohammad, Lassim, Norman
dan Hashim,1982 dalam Universitas Sumatra Utara).
·
Bunga apel (Molus domestica sp)
Termasuk
jenis bunga lengkap perbungaan yaitu payung (umbel) jagung merupakan bunga
majemuk, letak bunga terminalis dan letak organ fertile berumah satu.
· Bunga
merak (Caesalpinia pulcherrima)
Termasuk
bunga lengkap terdiri atas fertile (mahkota,kelopak dan tangkai) dan steril
terdiri atas (putik dan benang sari) perbungaan tandan, jumlah bunga majemuk
letak bunga terminalis dan letak organ fertile yaitu poligam. Berdasarkan hasil
pengamatan, bunga merak mempunyai bagian-bagian berupa ibu tangkai daun (pendunculus), tangkai daun(pendicellus), kelopak (calyx), Mahkota bunga (Corolla) merupakan bagian paling indah
pada bunga. Terdiri dari daun perhiasan bunga yang berwarna-warni dan
berkelompok. Keindahan sebuah bunga terletak pada bentuk dan warna daun mahkotanya. mahkota(corolla) dan alat kelamin yang tampak berupa putik(pistillim) dan benang sari(stamen). Perbungaannya adalah Dichasium. Jumlah bunganya tunggal.
Letak bunganya Terminalis dan letak
organ fertilnya poligam. Tangkai
bunga (pedicellus) merupakan cabang
terakhir yang mendukung bunga.
Dasar bunga (receptacle) merupakan ujung tangkai bunga sebagai tempat melekatnya
mahkota bunga.
Daun pelindung (brachtea) merupakan daun terakhir yang di ketiaknya tumbuh bunga. Daun tangkai (brachteola)
merupakan daun pelindung yang letaknya di pangkal tangkai bunga Bentuk
bunganya seperti tandan (racemus atau
botrys) dan tipe bunga majemuk tak
terbatas (inflorescentia) yang ibu
tangkainya dapat tumbuh terus dengan cabang-cabang yang dapat bercabang lagi
atau tidak mempunyai susunan acropetal.(cronquist, 1981).
·
Bunga
terong (Solanum melongena)
Termasuk
jenis bunga lengkap terdiri atas fertile dan steril tidak memiliki perbungaan
jumlah bunga majemuk letak bunga axsularis dan letak organ fertile poligam. Bunga terong berbentuk bintang,
berwarna biru atau lembayung cerah sampai warna yang lebih gelap. Perhiasan
bunga yang dimiliki adalah kelopak bunga, mahkota buga, dan tangkai bunga. Pada
saat mekar, Kedudukan putik umumnya lebih tinggi dari pada benang sari,
walaupun ada yang tingginya sama (Imdad dan Nawangsih, 1995).
· Bunga
sirsak (Annona muricata)
Termasuk bunga tidak lengkap terdiri atas putik benang
sari mahkota tidak memiliki perbungaan jumlah bunga tunggal letak bunga
axsilaris dan letak organ fertil poligam.
· Bunga
melati (Jasminum ovicinale)
Termasuk
bunga lengkap steril terdiri atas kelopak mahkota tangkai fertile terdiri
benang sari dan putik perbungaan dischorium termasuk bunga majemuk. Letak bunganya Terminalis dan letak organ fertilnya
poligam. Bunga
melati (Jasminum sambac)
merupakan tipe bunga majemuk terbatas
(inflorescenia centrifuga) yang
bersifat dichasial atau dari ibu tangkai daunnya keluar cabang yang berhadapan
dengan bentuk berupa bunga yang mempunyai ibu tangkai pada ujungnya terdapat
satu bunga (mekarnya
lebih dahulu dari bunga lainnya) dan terdapat dua cabang yang sama panjangnya
masing-masing mendukung
satu bunga pada ujungnya. Bunga melati merupakan bungan majemuk , memiliki ibu
tangkai Bunga yang keluar
dari ketiak daun susunan bunganya menyirip dan berhadapan. terdapat daun
pelindung berbentuk benang berjumla dengan tangkai bunga. Saat mekar bunga yang
dimiliki 7 mahkota berlapis-lapis pada
bagian-bagian bunga melati. Bunga melati punya alat kelamin jantan (andeceum) ditandai dengan adanya stamen
yang terdiri dari kepala sari, tangkai sari,kotak sari dan serbuk sari, terdiri
dari kepala putik
tangkai putik dan bakal buah (cronquist, 1981).
· Bunga
tasbih (Canna indica)
Termasuk bunga lengkap terdiri
atas fertil mahkota kelopak tangkai dan steril terdiri atas benang sari da
putik perbungaan tandan (vaume) jumlah bunga majemuk letak terminalis letak
bunga poligam. bunga ini adalah bunga tangga atau bunga berseling dan tipenya
adalah majemuk terbatas (inflorescentia
centrifuga). Benang sarinya adalah menyerupai mahkota bunga mahkota
bunganya teletak dibawah benang sarinya tersebut Letak bunganya Terminalis dan letak organ fertilnya
poligam. Bunganya besar dengan warna cerah, seperti merah, merah muda, dan
kuning yang tersusun dalam bentuk tandan.(cronquist,1981).
·
Bunga
oleander (Nerium oleander)
Bagian bunga memiliki bunga tidak lengkap steril terdiri dari ibu tangkai
bunga, tangkai bunga, dasar bunga, pelindung, daun tangkai, dan perhiasan
bunga. perbungaan dichasium, jumlah bunga majemuk yaitu jumlah bunga yang
terdiri dari satu terdapat pada satu tangkai. letak bunga terminalis, dan dan
letak organ
fertil.
· Bunga
matahari (Helianthus annus L.)
Termasuk bunga lengkap tidak memiliki perbungaan jumlah bunga tunggal
letak bunga terminalis letak organ fertile yaitu poligam. Bunga matahari memiliki ciri-ciri seperti bunga tersusun majemuk, Terdapat dua tipe bunga: bunga tepi atau bunga
lidah yang membawa satu kelopak besar berwarna kuning cerah dan steril, dan bunga
tabung yang fertil dsan menghasilkan biji.. Penyerbukan terbuka (silang) dan
dibantu oleh serangga. batang berdiri
tegak dan berbulu, dapat mencapai ketinggian 1 sampai 3 meter, Umur bunga
matahari kurang dari 1 tahun, Berbatang basah, Berdaun tunggal berbentuk hati,
Ukuran bunga besar sepanjang tepi cawan, dan bunganya berwarna kuning serta
ditengahnya terdapat bunga bunga kecil (Tjitrosoepomo, 1989).
· Bunga
sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
Termasuk jenis bunga lengkap terdiri atas fertile benang sari dan putik
steril terdiri atas kelopak tangkai dan mahkota tidak memiliki perbungaan
jumlah bunga tunggal letak bunga axilaris dan letak bunga poligam. Bunga sepatu terdiri
dari 2 bagian, yaitu bagian steril dan bagian fertil. Bagian steril adalah
bagian bunga yang bukan merupakan organ reproduksi. Bagian steril bunga terdiri
dari ibu tangkai bunga (pedunculus), tangkai bunga (pedicellus), daun pelindung
(brachtea), dasar bunga (receptacle), daun tangkai (brachteola), dan perhiasan
bunga yang meliputi kelopak bunga (sepal) dan mahkota bunga (petal). Berbeda
dengan bagian steril, bagian fertil bunga adalah bagian yang merupakan organ
reproduksi yang benang sari dan putik (pistillum) (Ayatul,2013).
KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan
praktikum dapat disimpulkan bahwa bunga memiliki organ rubahannya berbagai
jenis organ rubahannya dapat diliat dari hasil praktikum bunga dan organ rubahannya, berdasarkan jumlah bunganya,
tumbuhan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu berbunga tunggal dan berbunga banyak. Bunga memiliki
perhiasan bunga yang terdiri atas kelopak bunga yang berfungsi melindungi
kuncup bunga yang masih muda bunga memiliki dua kelamin yaitu kelamin jantan
benang sari dan kelamin betina putik, bunga tunggal hanya memiliki satu tangkai
bunga majemuk dibedakan menjadi bunga majemuk tak terbatas bunga majemuk
teratas dan bunga majemuk campuran.
DAFTAR PUSTAKA
Ayatul, A.
2013. Fungsi, Bagian dan Struktur Bunga:http://ayuayatul.blogspot.com/2013/09/fungsi-bagian-dan-struktur-bunga_28.html. (Diakses 22 Mei 2014)
Darjanto.1982. Pengetahuan Dasar
Biologi Bunga. PT Gramedia.Jakarta
Harry,
N. R. 1994. Usaha Tani Bunga Potong. Badan Penelitian Dan Pengembangan
Pertanian. Jakarta.
Jamsari,
Yaswendri, K. Musliar. 2007. Fenologi
Perkembangan Bunga Dan Buah Spesies Uncari Gambir. Biodiversitas 8(2): 141-146.
Perkembangan Bunga Dan Buah Spesies Uncari Gambir. Biodiversitas 8(2): 141-146.
Tjitrosoepomo,
Gembong. 1989. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: gajah mada
university press.
Machin,B.,Scopes,
N. 1978. Chrysanthemums Year-Round Growing. Blandford Press. London.
Rismunandar.1986.Mengenal Tanaman
Buah-Buahan.Sinar Baru. Bandung
Rosanti.2013.Morfologi Tumbuhan.Erlangga.
Palembang
Sanjaya,
L. 2009. Budidaya Lili Dari Biji. Balai
Penelitian Tanaman Hias Ciherang-Bogor. Jawa Barat.
Penelitian Tanaman Hias Ciherang-Bogor. Jawa Barat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar