Sabtu, 20 Mei 2017

IDENTIFIKASI MORFOLOGI BUNGA

IDENTIFIKASI MORFOLOGI BUNGA (FLOS) PADA BERBAGAI JENIS TANAMAN
Oleh :
LIA DAMAYANTI
201610200311152
liadamayanti7@gmail.com
Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian-Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang (University of Muhammadiyah Malang), Jl Raya Tlogomas No. 246, Malang, Jawa Timur, Indonesia
ABSTRAK
Bunga adalah untuk fasilitas untuk mereproduksi. Setiap bagian memainkan peran dalam langkah-langkah reproduksi. Beberapa bagian yang steril tapi masih membantu dalam proses reproduksi. Ada gamet jantan dan gamet betina, dan mereka yang terlibat langsung dengan menciptakan generasi berikutnya dari tanaman tersebut. Menurut Darjanto (1982) Bunga memiliki semua bagian yang dibutuhkan untuk mereproduksi dalam bunga tunggal. Bunga menyebarkan serbuk sari dari satu tanaman ke tanaman tetapi hanya dapat mereproduksi dengan spesies yang sama dari tanaman. Bunga dibentuk untuk memulai proses reproduksi. Bagian betina akan membuat bakal biji atau telur yang tidak dibuahi. Telur atau orak akan tetap berada di ovarium dan menunggu untuk dibuahi. Bagian jantan, khususnya anter, akan menghasilkan serbuk sari, yang berisi sperma yang dibutuhkan untuk membuahi sel telur. Sementara itu, bagian steril bunga juga mulai melakukan pekerjaan mereka. Menurut Dewirosanti (2014) mahkota bunga dan aroma tanaman menarik makhluk kecil seperti serangga, burung kecil, dan kelelawar. Meskipun bunga menarik banyak hewan-hewan kecil, mari kita tetap menggunakan lebah sebagai contoh untuk pelajaran ini  Serbuk sari akan turun ke stigma lengket dari karpel (bagian perempuan). Serbuk sari kemudian akan melakukan perjalanan ke tabung dan sperma akan membuat jalan ke ovarium untuk dibuahi ovula yang menunggu, telur masuk, bunga memiliki organ rubahannya berbagai jenis organ rubahannya dapat diliat dari hasil praktikum bunga dan organ rubahannya, berdasarkan jumlah bunganya, tumbuhan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu berbunga tunggal dan berbunga banyak.
Kata kunci :bunga dan organ rubahannya, varietas bunga, bagian bunga.



PENDAHULUAN
            Tumbuhan dapat memperbanyak diri atau berkembang biakan, baik secara


vegetatif (aseksual/tidakkawin) maupun generatif (seksual/kawin) organ tumbuhan yang merupakan alat perkembang biakan sangat bermacam-macam, karena itu alat perkembang biakan tumbuhan dibedakan dalam dua golongan yaitu alat perkembangbiakan vegetatif, dimana organ tumbuhan dapat menjadi individu baru tanpa adanya peristiwa perkawinan (peleburan sel kelamin jantan dan bentina) dan alat perkembangabiakan generatif melalui peristiwa perkawinan. Alat perkembang biakan vegetatif dapat berupa umbi batang umbi lapis, geragih tunas stek batang stek daun dan stek akar. Sedangkan alat perkembangbiakan generatif adalah bunga (Machin dan Scopes, 2005). Salah satu bagian yang menarik dari tumbuhan adalah bunga. Bunga merupakan alat perkembangbiakan generatif, tempat terjadinya peristiwa penyerbukan dan pembuahan yang nantinya akan menghasilkan buah yang di dalamnya terdapat biji. Biji inilah yang akan tumbuh menjadi tumbuhan baru. Selain berfungsi sebagai alat perkembang biakan, bunga juga memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia, antara lain sebagai sumber makanan, minuman, penghias, bahan parfum, bahan obat, untuk keperluan budaya, dan lain-lain (Harry, 1994).
Penelitian dan publikasi mengenai fenologi seperti perkembangan bunga dan buah sampai saat ini masih kurang khususnya di daerah tropis, meskipun telah dilakukan penelitian mengenai beberapa varietas bunga akan tetapi informasi yang dijabarkan masih kurang mendetail, selain itu informasi mengenai fenologi masih sangat terbatas. Informasi mengenai fase-fase perbungaan terutama perkembangan bunga dapat memberikan informasi dasar untuk program pemuliaan tanaman dalam perakitan varietas-varietas tanaman baru. Varietas tanaman baru diharapkan memiliki kombinasi warna, ukuran, bentuk bunga dan karakteristik lain yang berbeda dari tanaman induknya (Jamsari dkk., 2007).
Dalam sekuntum bunga terdapat organ reproduktif yang disebut benang sari dan putik benang sari merupakan organ kelamin jantan sedangkan putik merupakan organ kelamin betina dengan mengenal struktur bunga dapat ditelaah dan dikenal komponen-komponen setiap struktur lebih terperinci dalam bunga memiliki bagian-bagian bunga dari bunga majemuk, perhiasan bunga, organ reproduktif dengan mempelajari bagian-bagian bunga atau bisa disebut organ rubahan pada bunga dapat mengidentifikasi tumbuhan, sehingga dapat mudah membedakan struktur bunga antara suatu jenis tumbuhan dengan tumbuhan lainnya yang ditemukan di dalam kehidupan sehari-hari (Hashim,1982).
Adakan suatu cabang yang mempunyai beberapa ruas (internodium) yang pendek-pendek dan empat buku (nodus), pada tiap buku (nodus) melekatkan rangkaian daun yang masing-masing keadaannya berlain - lainan. rangkaian daun pertama biasanya berwarna hijau dan disebut kelopak, daun kedua yang terletak di atasnya dinamai tajuk, daun ketiga terletakpaling atas dinamakan putik oleh Sanjaya (2009).
Tujuan dari praktikum ini agar praktikan dapat untuk mengetahui struktur organ-organ berbagai jenis bunga dan morfologinya.
BAHAN DAN METODE

Waktu dan Lokasi Praktikum

Materi pada praktikum ini Bunga dan Rubahannya dilaksanakan pada tanggal 25 April 2017 yang berlokasi di Laboratorium Agronomi 1 Universitas Muhammadiyah Malang

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan saat praktikum ini adalah perlengkapan alat tulis dan kertas.
Sedangkan untuk  bahan yang digunakan saat praktikum ini sebagai berikut: bunga jagung (Zea mays) bunga apel (Molus domestica sp.) bunga merak (Caesalpinia pulcherrima) bunga terong (Salanum melongena) bunga sirsak (Annona muricata) bunga melati (Jasminum ovicinale) bunga tasbih (Canna indica) bunga olender (Nerium oleander) bunga matahari (Helianthus annus L)  bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis).
Setelah itu cara kerja yang dilakukan sebagai berikut,  satu menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum  kali ini, dua mengamati setiap organ rubahan pada bunga, tiga mengidentifikasi organ rubahan pada bunga, empat mencatat hasil dan menggambar organ rubahannya.
Prosedur Kerja
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini disediakan dengan cara mengambil bagian organ tanaman berupa bunga yang terdiri dari keseluruhan bagian bunga. Bahan yang telah disiapkan selanjutnya diamati berdasarkan parameter yang telah diperuntukan. Parameter tersebut antara lain organ steril, organ vertil, perbungaan, letak bunga, dan jumlah bunga yang diamati dalam praktikum ini. Hasil dari identifikasi yang dibandingkan dengan literatur.
HASIL DAN PEMBAHASAN
·      Bunga jagung (Zea mays)
Termasuk jenis bunga tidak lengkap, perbungaan yaitu bulir (spike) jumlah bunga majemuk, letak bunga terminalis dan letak organ fertile berumah satu. Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman atau pada   malai   bunga   di   ujung tanaman berupa karangan bunga (inflorescence), yang ditandai dengan adanya rambut atau tassel dan bunga `betina terletak di ketiak daun dan akan mengeluarkan stil dan stigma (Idris, Zainal, Mohammad, Lassim, Norman dan Hashim,1982 dalam Universitas Sumatra Utara).

·      Bunga apel (Molus domestica sp)

Termasuk jenis bunga lengkap perbungaan yaitu payung (umbel) jagung merupakan bunga majemuk, letak bunga terminalis dan letak organ fertile berumah satu.

·      Bunga merak (Caesalpinia pulcherrima)
Termasuk bunga lengkap terdiri atas fertile (mahkota,kelopak dan tangkai) dan steril terdiri atas (putik dan benang sari) perbungaan tandan, jumlah bunga majemuk letak bunga terminalis dan letak organ fertile yaitu poligam. Berdasarkan hasil pengamatan, bunga merak mempunyai bagian-bagian berupa ibu tangkai daun (pendunculus), tangkai daun(pendicellus), kelopak (calyx), Mahkota bunga (Corolla) merupakan bagian paling indah pada bunga. Terdiri dari daun perhiasan bunga yang berwarna-warni dan berkelompok. Keindahan sebuah bunga terletak pada bentuk dan warna daun mahkotanya. mahkota(corolla) dan alat kelamin yang tampak berupa putik(pistillim) dan benang sari(stamen). Perbungaannya adalah Dichasium. Jumlah bunganya tunggal. Letak bunganya Terminalis dan letak organ fertilnya poligam. Tangkai bunga (pedicellus) merupakan cabang terakhir yang mendukung bunga. Dasar bunga (receptacle) merupakan ujung tangkai bunga sebagai tempat melekatnya mahkota bunga. Daun pelindung (brachtea) merupakan daun terakhir yang di ketiaknya tumbuh bunga. Daun tangkai (brachteola) merupakan daun pelindung yang letaknya di pangkal tangkai bunga Bentuk bunganya seperti tandan (racemus atau botrys) dan tipe bunga majemuk tak terbatas (inflorescentia) yang ibu tangkainya dapat tumbuh terus dengan cabang-cabang yang dapat bercabang lagi atau tidak mempunyai susunan acropetal.(cronquist, 1981).

·      Bunga terong (Solanum melongena)
Termasuk jenis bunga lengkap terdiri atas fertile dan steril tidak memiliki perbungaan jumlah bunga majemuk letak bunga axsularis dan letak organ fertile poligam. Bunga terong berbentuk bintang, berwarna biru atau lembayung cerah sampai warna yang lebih gelap. Perhiasan bunga yang dimiliki adalah kelopak bunga, mahkota buga, dan tangkai bunga. Pada saat mekar, Kedudukan putik umumnya lebih tinggi dari pada benang sari, walaupun ada yang tingginya sama (Imdad dan Nawangsih, 1995).

·      Bunga sirsak (Annona muricata)
Termasuk bunga tidak lengkap terdiri atas putik benang sari mahkota tidak memiliki perbungaan jumlah bunga tunggal letak bunga axsilaris dan letak organ fertil poligam.

·       Bunga melati (Jasminum ovicinale)
Termasuk bunga lengkap steril terdiri atas kelopak mahkota tangkai fertile terdiri benang sari dan putik perbungaan dischorium termasuk bunga majemuk. Letak bunganya Terminalis dan letak organ fertilnya poligam. Bunga melati (Jasminum sambac) merupakan tipe bunga majemuk terbatas (inflorescenia centrifuga) yang bersifat dichasial atau dari ibu tangkai daunnya keluar cabang yang berhadapan dengan bentuk berupa bunga yang mempunyai ibu tangkai pada ujungnya terdapat satu bunga (mekarnya lebih dahulu dari bunga lainnya) dan terdapat dua cabang yang sama panjangnya masing-masing mendukung satu bunga pada ujungnya. Bunga melati merupakan bungan majemuk , memiliki ibu tangkai Bunga yang keluar dari ketiak daun susunan bunganya menyirip dan berhadapan. terdapat daun pelindung berbentuk benang berjumla dengan tangkai bunga. Saat mekar bunga yang dimiliki 7 mahkota berlapis-lapis pada bagian-bagian bunga melati. Bunga melati punya alat kelamin jantan (andeceum) ditandai dengan adanya stamen yang terdiri dari kepala sari, tangkai sari,kotak sari dan serbuk sari, terdiri dari kepala putik tangkai putik dan bakal buah (cronquist, 1981).

·      Bunga tasbih (Canna indica)
Termasuk bunga lengkap terdiri atas fertil mahkota kelopak tangkai dan steril terdiri atas benang sari da putik perbungaan tandan (vaume) jumlah bunga majemuk letak terminalis letak bunga poligam. bunga ini adalah bunga tangga atau bunga berseling dan tipenya adalah majemuk terbatas (inflorescentia centrifuga). Benang sarinya adalah menyerupai mahkota bunga mahkota bunganya teletak dibawah benang sarinya tersebut Letak bunganya Terminalis dan letak organ fertilnya poligam. Bunganya besar dengan warna cerah, seperti merah, merah muda, dan kuning yang tersusun dalam bentuk tandan.(cronquist,1981).

·      Bunga oleander (Nerium oleander)
Bagian bunga memiliki bunga tidak lengkap steril terdiri dari ibu tangkai bunga, tangkai bunga, dasar bunga, pelindung, daun tangkai, dan perhiasan bunga. perbungaan dichasium, jumlah bunga majemuk yaitu jumlah bunga yang terdiri dari satu terdapat pada satu tangkai. letak bunga terminalis, dan dan letak organ fertil.

·      Bunga matahari (Helianthus annus L.)
Termasuk bunga lengkap tidak memiliki perbungaan jumlah bunga tunggal letak bunga terminalis letak organ fertile yaitu poligam. Bunga matahari memiliki ciri-ciri seperti bunga tersusun majemuk, Terdapat dua tipe bunga: bunga tepi atau bunga lidah yang membawa satu kelopak besar berwarna kuning cerah dan steril, dan bunga tabung yang fertil dsan menghasilkan biji.. Penyerbukan terbuka (silang) dan dibantu oleh serangga. batang berdiri tegak dan berbulu, dapat mencapai ketinggian 1 sampai 3 meter, Umur bunga matahari kurang dari 1 tahun, Berbatang basah, Berdaun tunggal berbentuk hati, Ukuran bunga besar sepanjang tepi cawan, dan bunganya berwarna kuning serta ditengahnya terdapat bunga bunga kecil (Tjitrosoepomo, 1989).

·      Bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
Termasuk jenis bunga lengkap terdiri atas fertile benang sari dan putik steril terdiri atas kelopak tangkai dan mahkota tidak memiliki perbungaan jumlah bunga tunggal letak bunga axilaris dan letak bunga poligam. Bunga sepatu terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian steril dan bagian fertil. Bagian steril adalah bagian bunga yang bukan merupakan organ reproduksi. Bagian steril bunga terdiri dari ibu tangkai bunga (pedunculus), tangkai bunga (pedicellus), daun pelindung (brachtea), dasar bunga (receptacle), daun tangkai (brachteola), dan perhiasan bunga yang meliputi kelopak bunga (sepal) dan mahkota bunga (petal). Berbeda dengan bagian steril, bagian fertil bunga adalah bagian yang merupakan organ reproduksi yang benang sari dan putik (pistillum) (Ayatul,2013).
KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan praktikum dapat disimpulkan bahwa bunga memiliki organ rubahannya berbagai jenis organ rubahannya dapat diliat dari hasil praktikum bunga dan organ rubahannya, berdasarkan jumlah bunganya, tumbuhan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu berbunga tunggal dan berbunga banyak. Bunga memiliki perhiasan bunga yang terdiri atas kelopak bunga yang berfungsi melindungi kuncup bunga yang masih muda bunga memiliki dua kelamin yaitu kelamin jantan benang sari dan kelamin betina putik, bunga tunggal hanya memiliki satu tangkai bunga majemuk dibedakan menjadi bunga majemuk tak terbatas bunga majemuk teratas dan bunga majemuk campuran.

DAFTAR PUSTAKA
Ayatul, A. 2013. Fungsi, Bagian dan Struktur Bunga:http://ayuayatul.blogspot.com/2013/09/fungsi-bagian-dan-struktur-bunga_28.html. (Diakses 22 Mei 2014)
Darjanto.1982. Pengetahuan Dasar Biologi Bunga. PT Gramedia.Jakarta
Harry, N. R. 1994. Usaha Tani Bunga Potong. Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian. Jakarta.
Jamsari, Yaswendri, K. Musliar. 2007. Fenologi
Perkembangan Bunga Dan Buah Spesies Uncari
Gambir. Biodiversitas 8(2): 141-146.
Tjitrosoepomo, Gembong. 1989. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: gajah mada      university press.
Machin,B.,Scopes, N. 1978. Chrysanthemums Year-Round Growing. Blandford Press. London.
Rismunandar.1986.Mengenal Tanaman Buah-Buahan.Sinar Baru. Bandung
Rosanti.2013.Morfologi Tumbuhan.Erlangga. Palembang

Sanjaya, L. 2009. Budidaya Lili Dari Biji. Balai
Penelitian Tanaman Hias Ciherang-Bogor.
Jawa Barat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saat perih itu datang T_T

Hanya gelap yang terasa, bimbang, takut dan cemas. Semua rasa perih itu hadir, air di pelupuk mata tak ada yang bisa membendung. Ia keluar...