Halo, buat kamu calon mahasiswa
baru yang lagi bingung memikirkan mau kuliah dimana dan di jurusan apa. Ini dia
tips buat kamu supaya bisa menjadi pertimbangan dan tidak nyesel di
tengah-tengah perjalanan kuliah. Yuk langsung cek...
Observasi
Yaps, observasi atau pengamatan itu penting banget. Kamu
harus benar-benar detail ketika akan mengamati jurusan dan kampus yang akan kamu
pilih. Jangan hanya melihat dari kulitnya saja. Misalnya, kamu suka banget sama
jurusan yang berbau teknologi lalu ada jurusan yang namanya Agroteknologi.
Ternyata Agroteknologi adalah jurusan yang fokus pada teknologi budidaya
tanaman sedangkan didalam pikiran mu Agroteknologi itu fokusnya kepada
teknologi alat pertanian yang berbau mesin atau alat-alat canggih pertanian
lainnya.
Nah, nyeselkan akhirnya. Kamu tidak tahu menahu tentang
kehidupan sawah dan tanah tapi kamu harus terjun kesana. Makanya memilih
jurusan harus benar-benar detil sedetil-detilnya karena kamu akan berkecimpung
disana selama kurang lebih empat tahun. Jangan sampai karena kamu kurang
observasi dengan detil sehingga kamu tidak suka dan tidak paham meterinya lalu
akhirnya kamu putus ditengah jalan.
Buka
ulang raport SMA, mata pelajaran mana yang nilainya selalu tinggi
Setiap
siswa pasti memiliki mata pelajaran kesukaan, yang mana karena dia suka maka dia
selalu bahagia belajar tentang materi itu. Nah, hal tersebut bisa menjadi bekal
pertimbangan untuk dapat memilih jurusan yang sesuai dengan kamu. Kamu ada ketertarikan
di materi itu maka kuliahmu tidak terasa berat dengan tugas-tugas yang
diberikan oleh dosen, karena kamu menguasai materi-materinya.
Sebaliknya, beban kuliah akan berat ketika tidak paham
dengan mata kuliah yang dipelajari di kelas dan akhirnya setiap tugas selalu
tidak optimal dalam mengerjakannya dan terkesan ngawur. Hidup mu pun juga tidak
bahagia karena penuh tekanan.
Hindari Gengsi
Ada sebuah kisah seoranga calon mahasiswa namanya Si A, dia
pengen banget kuliah di Universitas X, tapi jurusan yang banyak peluangnya
untuk masuk universitas tersebut adalah jurusan Z yang mana dia tidak terlalu
suka dan pandai dalam materi itu, tapi karena si A pengen banget kuliah di
Universitas X, makanya dia ambil meskipun entah apa jurusannya.
Guys... Listen to me,
Kuliah adalah perkara yang serius, bukan untuk ajang
gengsi-gengsian. Kalau kamu memiliki pola pikir seperti si A, maka jangan
salahkan siapapun kalau nantinya kamu tersiksa dengan materi-materi yang di
ajarkan di kelas karena kamu tidak paham bahkan tidak menyukainya.
Kuliah tidak harus di Universitas ternama, yang penting
kita tahu bahwa akreditasi jurusan yang ingin kita ambil adalah A, sukur-sukur
kalau kampusnya juga akreditasinya A. Jadi hindari gengsi ya. Bahkan kuliah di
universitas swasta juga bukan aib. Asal kita tahu seluk beluk universitas itu
dengan baik, pengajaranya baik, pelayanannya juga baik serta fasilitasnya baik,
kenapa tidak.
Banyak kisah tentang mahasiswa yang akhirnya harus menelan
rasa kekecewaannya karena percaya diri yang berlebih akan diterima di
universitas dan jurusan yang di sukainya, Universitasnya favorit dan jurusannya
juga favorit, ternyata pada akhirnya dia gagal.
Coba bayangkan siswa yang ada di Indonesia itu sangatlah
buanyak dan yang lebih pandai dari kamu juga banyak. Jadi kebayangkan bagaimana
persaingan yang terjadi untuk memperebutkan universitas dan jurusan favorit
yang diimpikan? Untuk itu langkah yang paling tepat adalah buatlah banyak
rencana, ketika kamu tidak diterima di Universitas itu kamu akan lanjut ke
universitas mana, begitupun juga dengan jurusan, buat rencana lain, ketika kamu
tidak di terima dijurusan itu, jurusan apalagi yang mendektati jurusan tersebut
karena hampir sama mata kuliahnya mungkin atau jurusannya masih satu fakultas.
Rencana tersebut harus benar-benar di rancang sematang mungkin agar tidak
bingung ketika gagal di Universitas satu, dan ada pilihan untuk selanjutnya
daftar atau tes di universitas yang lian.
Kenapa kok tawakal? Jadi gini teman-teman, ketika kita
sudah berusaha semaksimal mungkin adakalanya hasilnya tidak sesuai dengan apa
yang kita harapkan lalu kita sedih dan galau. Nangis di pojokan
berminggu-minggu. Hal seperti ini terjadi karena kurang tawakal kepada Allah
SWT. Allah menilai hamba itu dari amal perbuatannya bukan hasilnya, hasil itu
perkara ketetapan Allah. Adakalanya memang tidak seperti kaidah kausalitas
(Sebab akibat), itu tandanya Allah sedang menguji kesabaran hambanya. Allah
pasti akan menolong hambanya, tidaklah mungkin Allah SWT memberikan ujian
diatas kadar kemampuan seseorang untuk menerima cobaan.
Makanya setiap usaha ataupun kerja keras kita, setelah kita
berusaha atau berikhtiar maka kita harus tawakal kepada Allah. Kita serahkan
segala urusan hasil kepada Allah SWT, ketika hasilnya tidak sesuai dan kita
lapang serta sabar maka pastilah Allah akan menganntikannya dengan yang lebih
baik. Allah tau yang terbaik untuk hambanya, dan hambanya tidak tau rencana
Allah SWT itu seperti apa.
Maka seperti firman Allah dalam QS. Al Baqoroh ayat [2] :
216 “Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu dan boleh
jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu. Allah maha
mengetahui sedang kamu tidak mengetahui”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar