Sabtu, 20 Mei 2017

Laporan Akhir BJBV (Dasar Ilmu Tanah)

BERAT JENIS DAN BERAT VOLUME PADA TANAH
HEAVY TYPE AND HEAVY VOLUME ON LAND
LIA DAMAYANTI
201610200311152
liadamayanti7@gmail.com
Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian-Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang (University of Muhammadiyah Malang), Jl Raya Tlogomas No. 246, Malang, Jawa Timur, Indonesia
ABSTRAK
Berat volume menunjukkan perbandingan antara berat tanah kering dengan volume total tanah termasuk volume pori tanah, satuan berat volume pori tanah dengan satuan gr/cm3. Secara tidak langsung, berat volume sangat dipengaruhi oleh tekstur dan struktur tanah yang berpengaruh terhadap porositas tanah yang terbentuk. Sedangkan berat jenis menunjukkan berat partikel-partikel tanah (tidak termasuk ruang pori) dengan volume ruang partikel tanah. Berat jenis dan berat volume erat kaitannya dengan porositas tanah, pori-pori tanah adalah bagian yang tidak terisi bahan padat tanah, tetapi terisi oleh udara dan air. Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Agroteknologi Universitas Muhammadiyah Malang pada tanggal 29 Maret 2017. Hasil dari berat volume yang diperoleh adalah pada sampel 1 sebesar 1,16078 g/cm3 untuk sampel 2 adalah 1,1272 g/cm3 dan untuk sampel 3 adalah 0,8731.
Kata kunci : Berat jenis, berat volume
ABSTRACT
                    Volume weight shows the ratio of dry soil weight to total soil volume including soil pore volume, unit weight of soil pore volume to gr/cm3 unit. Indirectly, the volume weight is strongly influenced by the texture and soil structure that affect the porosity of the soil formed. While the specific gravity indicates the weight of the soil particles (excluding the pore space) by the volume of the soil particle space. The density and weight of the volume are closely related to soil porosity, soil pores are the unallocated part of the soil solid material, but are filled with air and water. The experiment was conducted at Agrotechnology Laboratory of University of Muhammadiyah Malang on March 29, 2017. The result of weight of volume obtained was in sample 1 of 1,16078 g /cm3 for sample 2 was 1.1272 g /cm3 and for sample 3 was 0.8731 g / cm3.
Keywords: Specific gravity, volume weight



PENDAHULUAN
            Berat volume (BV) tanah merupakan rasio antara berat dan volume total contoh tanah termasuk volume ruang pori yang ada di dalamnya. Berat jenis (BJ) tanah adalah rasio antara berat total partikel-partikel padat tanah dengan volume total partikel-partikel padat tanah dengan volume ruang pori yang ada diantara partikel. Nilai BV dan BJ yang terendah kemungkinan ditemui pada horizon organik yang kaya bahan organik sedangkan nilai tertinggi ditemui pada horizon B dan C.
Keragaman berat volume tanah sangat bergantung pada jenis fraksi penyusunan tanah termasuk tekstur tanah. Tanah-tanah yang bertekstur jarang biasanya biasanya mempunyai berat volume yang lebih rendah dibandingkan dengan tanah yang agak pejal. pertumbuhan akar akan terhambat pada tanah-tanah yang mempunyai berat volume lebih dari 1,6 g/cm3. Perkembangan akar akan terhenti pada tanah yang mempunyai berat volume antara 1,7 hingga 1,9 g/cm3sementara itu nilai berat jenis sangat mendekati 2,65 g/cm3 dengan standar deviasi tidak lebih dari 0,15 g/cm3. Nilai BV dari Bj yang terendah ditemui pada horizon O yang banyak mengandung bahan organik dan tertinggi pada horizon B.
Berat isi tanah merupakan petunjuk kepadatan tanah, makin padat suatu tanah makin tinggi pula berat isinya, yang berarti semakin sulit untuk meneruskan air atau ditembus akar tanaman. Pada umunya berat isi tanah berkisar antara 1,1 – 1,6 g/cm3, namun ada juga beberapa jenis tanah yang memiliki Berat isi sebesar 0,85 g/cm3.
Metode untuk menentukan ukuran kerapatan tanah yaitu dengan mengukur volume tanah, mengeringkannya untuk menghilangkan air dan menimbang massa tanah yang kering tersebut, untuk memperoleh suatu contoh volume tanah yang tidak terganggu artinya strukturnya  masih utuh secara alami, digunakanlah alat pengambil sampel tanah dalam bentuk silinder (ring) atau kubus yang dapat diukur panjang, lebar, tinggi maupun luas permukaannya.
Faktor yang dapat mmempengaruhi berat isi tanah ialah besarnya ruang pori atau porositas tanah, semakin besar porositas tanah dan jumlah ruang porinya maka berat isinya akan semakin kecil. Tanah berpasir dan lempung berpasir umumnya memiliki berat isi yang berkisar antara 1,2 – 1,8 g/cm2 sedangkan tanah yang lebih halus umumnya kisaran Berat isinya antara 1,0 – 1,6 g/cm2 . Kandungan bahan organik yang rendah dan kurangnya agresi tanah yang kompak akan menyebabkan meningkatnya nilai berat isi tanah. Karena sangat dipengaruhi oleh agresi tanah maka penentuan berrat isii tanah hanya baik apabila dilakukan dengan menggunakan contoh tanah utuh.

BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu
            Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Universitas Muhammadiyah Malang pada Hari Rabu, 29 Maret 2017.
Bahan dan Alat
            Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah sampel tanah, aquades, air, alkohol dan lilin.
Adapun alat yang digunakan adalah tali rafia, lilin, gelas ukur, pemanas (untuk mencairkan lilin), piknometer, timbangan, dan thermometer.
Pelaksanaan Percobaan
            Untuk percobaan penentuan berat jenis, pertama adalah mengambil bongkahan sampel tanah, setelah itu diikat dengan tali raffia, selanjutnya dicelupkan pada lilin yang telah dipanaskan hingga mencair, lalu bongkahan tanah tersebut dicelupkan kedalam gelas ukur yang telah diisi air, selanjutnya mengukur volume gumpalan tanah.
            Untuk percobaan penentuan berat volume, pertama adalah menimbang piknometer kosong, setelah itu piknometer diisi dengan aquades sampai penuh sampai batas pipa piknometer, selanjutnya ditimbang lagi, lalu mengukur suhu aquades dengan thermometer, setelah itu piknometer dikosongkan dengan membuang aquades yang yang ada di piknometer hingga kering dan supaya cepat mengering digunakan bantuan alkohol. Piknometer yang telah kosong, diisi dengan aquades separuh dan juga diisi dengan tanah sekitar 5 g dan diaduk agar tanah hancur setelah itu ditimbang, selanjutnya didiamkan semalaman. Piknometer yang telah berisi separuh aquades dan sampel tanah ditambahkan aquades lagi hingga penuh setelah itu ditimbang lagi. Kemudian di ukur suhunya.

HASIL DAN PEMBAHASAN



Tabel 1. Hasil percobaan Berat Jenis (BJ) Tanah
Kelompok
Sampel
a (gram)
b (gram)
BJ 1
c (gram)
d (gram)
BJ 2
1
1
22,3
71,1
0,9
27,3
73,2
0,9
2
23,0
76,3
0,9
28,0
76,8
0,9
2
2
17,1
42,3
0,9
22,1
43,1
0,9
3
16,7
41,6
0,9
21,7
42,7
0,9
3
3
32,9
82,1
0,9
38,9
85,0
0,9
1
16,6
42,1
0,9
21,3
44,5
0,9



Rumus yang digunakan untuk menentukan Berat Jenis adalah sebagai berikut :

BJ = 100 (c - a) . BJ1 . BJ2 / (100 + KL) [BJ2 (b – a) – BJ1(d – c)]

Keterangan :
a = piknometer kosong (gr)
b = piknometer + aquades (gr)
c = piknometer + aquades + tanah
d = piknometer + aquades + tanah didiamkan selama semalam

Perhitungan kelompok 1
Sampel 1
BJ : 100 (27,3-22,3) . 0,9954 . 0,9957
(100 + 0,08) [0,9957(71,1-22,3)-0,9954(73,2-27,3)]
: 495,56  : 1,7060
290,38
Porosita Tanah (N) : (1-1,16078/1,7066) x 100%
: 31,98289 %
Sampel 2
BJ : 100 (28,0-23,0) . 0,9954 . 0,9957
(100 + 0,08) [0,9957(76,3-23,0)-0,9954(76,8-28,0)]
: 495,56  : 1,1014
449,92                 
Porosita Tanah (N) : (1-1,12716/1,1014) x 100%
: -2,338841 %
Perhitungan Kelompok 2
Sampel 2
BJ : 100 (22,08-27,08) . 0,9949 . 0,9957
(100 + 0,08) [0,9957(42,28-17,08)-0,9949(43,1-22,08)]
: 495,31  : 1,184
418,26                 
Porosita Tanah (N) : (1-1,12716/1,1842) x 100%
: 4,8167%
Sampel 3
BJ : 100 (21,69-16,69) . 0,9949 . 0,9957
(100 + 0,08) [0,9957(41,60-16,69)-0,9949(42,7-21,69)]
: 495,31  : 1,3096
379,85                 
Porosita Tanah (N) : (1-0,87306/1,3096) x 100%
: 33,33384%
Perhitungan Kelompok 3
Sampel 3
BJ : 100 (78,9-32,9) . 0,9952 . 0,9957
(100 + 0,08) [0,9957(82,1-32,9)-0,9949(85-3,9)]
: 495,46  : 1,5868
312,24                 
Porosita Tanah (N) : (1-0,87306/1,5868) x 100%
: 44,97983%
Sampel 1
BJ : 100 (21,3-16,6) . 0,9954 . 0,9957
(100 + 0,084) [0,9957(42,1-16,6)-0,9954(44,5-21,3)]
: 495,31  : 2,1554
229,92                 
Porosita Tanah (N) : (1-1,16078/2,1554) x 100%
: 46,1455%



Tabel 2. Hasil Percobaan Berat Volume Tanah
Sampel
Berat (gr)
Volume (v)
BV (g/cm3)
200 (cm3)
400 (cm3)
1
11,6078
10
10
1,16078
2
11,2716
10
10
1,12716
3
4,3653
5
5
0,8736







Tabel 3. Hasil Perhitungan BV, BJ, dan Porositas Tanah
Kelompok
Sampel
Berat Volume
Berat Jenis
Porositas Tanah
1
1
1,1608 g/cm­3
1,7066 g/cm­3
31,98 %
2
1,1272 g/cm­3
1,1014 g/cm­3
        -2,338 %
2
2
1,1272 g/cm­3
1,1842 g/cm­3
4,8167 %
3
0,87306 g/cm­3
1,3096  g/cm­3
33,3338 %
3
3
0,87306 g/cm­3
1,5868  g/cm­3
44,9798 %
1
1,6078 g/cm­3
2,1558  g/cm­3
46,1455 %



Hasil yang didapat pada percobaan penentuan berat volume untuk sampel 1 hasilnya adalah sebesar 1,16078 g/cm­3 untuk sampel 2 hasilnya adalah sebesar 1,1272 g/cm­3 dan untuk sampel 3 hasilnya adalah 0,87306 g/cm­3. Hal ini dapat diketahui bahwa sampel yang kaya akan bahan organic adalah sampel 3 karena nilai BV yang terendah kemungkinan ditemui pada horizon organik yang kaya bahan organik sedangkan nilai tertinggi ditemui pada horizon B dan C. Keragaman berat volume tanah sangat bergantung pada jenis fraksi penyusunan tanah termasuk tekstur tanah. Tanah-tanah yang bertekstur jarang biasanya biasanya mempunyai berat volume yang lebih rendah dibandingkan dengan tanah yang agak pejal. pertumbuhan akar akan terhambat pada tanah-tanah yang mempunyai berat volume lebih dari 1,6 g/cm3.
Untuk berat jenis umumnya berkisar antara 2,0-2,8 dan secara konvensi nilainya adalah 2,65 gr. Berat jenis tanah adalah konstan dan tidak bervariasi dengan jumlah pori dalam tanah, tetapi terdapat variasi yang besar akibat kandungan bahan organic dan komposisi bahan mineral tanah (terutama mineral logam berat seperti zircon, epidot, magnetik dll).

KESIMPULAN
            Berat jenis dan berat volume dapat digunakan sebagai indicator tanah yang baik untuk tanaman dan untuk menetukan berat tanah sehingga tahu akan kebutuhan pupuk yang harus atau sesuai digunakan untuk tanah berdasarkan dosisnya.

DAFTAR PUSTAKA
Hanafia. K. A. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Jakarta : Divisi Buku Pergurusn Tinggi. PT. Raja Grafindo Persada
Hardjowigeno, S. 2003. Ilmu  Tanah. Akademika Pressindo: Jakarta.
Sutanto R. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah Konsep dan Kenyataan. Yogyakarta : Kasinus.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saat perih itu datang T_T

Hanya gelap yang terasa, bimbang, takut dan cemas. Semua rasa perih itu hadir, air di pelupuk mata tak ada yang bisa membendung. Ia keluar...