BERAT JENIS DAN BERAT VOLUME PADA TANAH
HEAVY TYPE AND
HEAVY VOLUME ON LAND
LIA
DAMAYANTI
201610200311152
liadamayanti7@gmail.com
Jurusan Agroteknologi, Fakultas
Pertanian-Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang (University of
Muhammadiyah Malang), Jl Raya Tlogomas No. 246, Malang, Jawa Timur, Indonesia
ABSTRAK
Berat
volume menunjukkan perbandingan antara berat tanah kering dengan volume total
tanah termasuk volume pori tanah, satuan berat volume pori tanah dengan satuan
gr/cm3. Secara tidak langsung, berat volume sangat dipengaruhi oleh
tekstur dan struktur tanah yang berpengaruh terhadap porositas tanah yang
terbentuk. Sedangkan berat jenis menunjukkan berat partikel-partikel tanah
(tidak termasuk ruang pori) dengan volume ruang partikel tanah. Berat jenis dan
berat volume erat kaitannya dengan porositas tanah, pori-pori tanah adalah
bagian yang tidak terisi bahan padat tanah, tetapi terisi oleh udara dan air.
Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Agroteknologi Universitas Muhammadiyah
Malang pada tanggal 29 Maret 2017. Hasil dari berat volume yang diperoleh
adalah pada sampel 1 sebesar 1,16078 g/cm3 untuk sampel 2 adalah
1,1272 g/cm3 dan untuk sampel 3 adalah 0,8731.
Kata kunci : Berat jenis, berat volume
ABSTRACT
Volume
weight shows the ratio of dry soil weight to total soil volume including soil
pore volume, unit weight of soil pore volume to gr/cm3 unit. Indirectly, the
volume weight is strongly influenced by the texture and soil structure that
affect the porosity of the soil formed. While the specific gravity indicates
the weight of the soil particles (excluding the pore space) by the volume of
the soil particle space. The density and weight of the volume are closely
related to soil porosity, soil pores are the unallocated part of the soil solid
material, but are filled with air and water. The experiment was conducted at
Agrotechnology Laboratory of University of Muhammadiyah Malang on March 29,
2017. The result of weight of volume obtained was in sample 1 of 1,16078 g /cm3
for sample 2 was 1.1272 g /cm3 and for sample 3 was 0.8731 g / cm3.
PENDAHULUAN
Berat volume (BV) tanah merupakan rasio antara
berat dan volume total contoh tanah termasuk volume ruang pori yang ada di
dalamnya. Berat jenis (BJ) tanah adalah rasio antara berat total
partikel-partikel padat tanah dengan volume total partikel-partikel padat tanah
dengan volume ruang pori yang ada diantara partikel. Nilai BV dan BJ yang
terendah kemungkinan ditemui pada horizon organik yang kaya bahan organik
sedangkan nilai tertinggi ditemui pada horizon B dan C.
Keragaman berat volume tanah sangat bergantung pada jenis fraksi
penyusunan tanah termasuk tekstur tanah. Tanah-tanah yang bertekstur jarang
biasanya biasanya mempunyai berat volume yang lebih rendah dibandingkan dengan
tanah yang agak pejal. pertumbuhan akar akan terhambat pada tanah-tanah yang
mempunyai berat volume lebih dari 1,6 g/cm3. Perkembangan akar akan terhenti
pada tanah yang mempunyai berat volume antara 1,7 hingga 1,9 g/cm3sementara itu
nilai berat jenis sangat mendekati 2,65 g/cm3 dengan standar deviasi tidak
lebih dari 0,15 g/cm3. Nilai BV dari Bj yang terendah ditemui pada horizon O
yang banyak mengandung bahan organik dan tertinggi pada horizon B.
Berat isi tanah merupakan petunjuk kepadatan
tanah, makin padat suatu tanah makin tinggi pula berat isinya, yang berarti
semakin sulit untuk meneruskan air atau ditembus akar tanaman. Pada umunya
berat isi tanah berkisar antara 1,1 – 1,6 g/cm3, namun ada juga beberapa jenis
tanah yang memiliki Berat isi sebesar 0,85 g/cm3.
Metode untuk menentukan ukuran kerapatan tanah
yaitu dengan mengukur volume tanah, mengeringkannya untuk menghilangkan air dan
menimbang massa tanah yang kering tersebut, untuk memperoleh suatu contoh
volume tanah yang tidak terganggu artinya strukturnya masih utuh secara
alami, digunakanlah alat pengambil sampel tanah dalam bentuk silinder (ring)
atau kubus yang dapat diukur panjang, lebar, tinggi maupun luas permukaannya.
Faktor
yang dapat mmempengaruhi berat isi tanah ialah besarnya ruang pori atau
porositas tanah, semakin besar porositas tanah dan jumlah ruang porinya maka
berat isinya akan semakin kecil. Tanah berpasir dan lempung berpasir umumnya
memiliki berat isi yang berkisar antara 1,2 – 1,8 g/cm2 sedangkan tanah
yang lebih halus umumnya kisaran Berat isinya antara 1,0 – 1,6 g/cm2 .
Kandungan bahan organik yang rendah dan kurangnya agresi tanah yang kompak akan
menyebabkan meningkatnya nilai berat isi tanah. Karena sangat dipengaruhi oleh
agresi tanah maka penentuan berrat isii tanah hanya baik apabila dilakukan
dengan menggunakan contoh tanah utuh.
BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu
Percobaan dilaksanakan di
Laboratorium Universitas Muhammadiyah Malang pada Hari Rabu, 29 Maret 2017.
Bahan dan Alat
Adapun bahan yang digunakan dalam
percobaan ini adalah sampel tanah, aquades, air, alkohol dan lilin.
Adapun
alat yang digunakan adalah tali rafia, lilin, gelas ukur, pemanas (untuk
mencairkan lilin), piknometer, timbangan, dan thermometer.
Pelaksanaan Percobaan
Untuk percobaan penentuan berat
jenis, pertama adalah mengambil bongkahan sampel tanah, setelah itu diikat
dengan tali raffia, selanjutnya dicelupkan pada lilin yang telah dipanaskan
hingga mencair, lalu bongkahan tanah tersebut dicelupkan kedalam gelas ukur
yang telah diisi air, selanjutnya mengukur volume gumpalan tanah.
Untuk
percobaan penentuan berat volume, pertama adalah menimbang piknometer kosong,
setelah itu piknometer diisi dengan aquades sampai penuh sampai batas pipa
piknometer, selanjutnya ditimbang lagi, lalu mengukur suhu aquades dengan
thermometer, setelah itu piknometer dikosongkan dengan membuang aquades yang
yang ada di piknometer hingga kering dan supaya cepat mengering digunakan
bantuan alkohol. Piknometer yang telah kosong, diisi dengan aquades separuh dan
juga diisi dengan tanah sekitar 5 g dan diaduk agar tanah hancur setelah itu
ditimbang, selanjutnya didiamkan semalaman. Piknometer yang telah berisi
separuh aquades dan sampel tanah ditambahkan aquades lagi hingga penuh setelah
itu ditimbang lagi. Kemudian di ukur suhunya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Hasil percobaan
Berat Jenis (BJ) Tanah
Kelompok
|
Sampel
|
a (gram)
|
b (gram)
|
BJ 1
|
c (gram)
|
d (gram)
|
BJ 2
|
1
|
1
|
22,3
|
71,1
|
0,9
|
27,3
|
73,2
|
0,9
|
2
|
23,0
|
76,3
|
0,9
|
28,0
|
76,8
|
0,9
|
|
2
|
2
|
17,1
|
42,3
|
0,9
|
22,1
|
43,1
|
0,9
|
3
|
16,7
|
41,6
|
0,9
|
21,7
|
42,7
|
0,9
|
|
3
|
3
|
32,9
|
82,1
|
0,9
|
38,9
|
85,0
|
0,9
|
1
|
16,6
|
42,1
|
0,9
|
21,3
|
44,5
|
0,9
|
Rumus
yang digunakan untuk menentukan Berat Jenis adalah sebagai berikut :
BJ = 100 (c - a) . BJ1 . BJ2 / (100 + KL) [BJ2 (b – a) – BJ1(d – c)]
Keterangan :
a = piknometer kosong
(gr)
b = piknometer +
aquades (gr)
c = piknometer +
aquades + tanah
d = piknometer + aquades + tanah
didiamkan selama semalam
Perhitungan kelompok 1
Sampel 1
BJ : 100 (27,3-22,3) . 0,9954 .
0,9957
(100 + 0,08)
[0,9957(71,1-22,3)-0,9954(73,2-27,3)]
: 495,56 : 1,7060
290,38
Porosita Tanah (N) :
(1-1,16078/1,7066) x 100%
: 31,98289 %
Sampel 2
BJ : 100 (28,0-23,0) . 0,9954 .
0,9957
(100 + 0,08)
[0,9957(76,3-23,0)-0,9954(76,8-28,0)]
: 495,56 : 1,1014
449,92
Porosita Tanah (N) : (1-1,12716/1,1014)
x 100%
: -2,338841 %
Perhitungan Kelompok 2
Sampel 2
BJ : 100 (22,08-27,08) . 0,9949 .
0,9957
(100 + 0,08) [0,9957(42,28-17,08)-0,9949(43,1-22,08)]
: 495,31 : 1,184
418,26
Porosita Tanah (N) : (1-1,12716/1,1842)
x 100%
: 4,8167%
Sampel 3
BJ : 100 (21,69-16,69) . 0,9949 .
0,9957
(100 + 0,08) [0,9957(41,60-16,69)-0,9949(42,7-21,69)]
: 495,31 : 1,3096
379,85
Porosita Tanah (N) : (1-0,87306/1,3096)
x 100%
: 33,33384%
Perhitungan Kelompok 3
Sampel 3
BJ : 100 (78,9-32,9) . 0,9952 .
0,9957
(100 + 0,08)
[0,9957(82,1-32,9)-0,9949(85-3,9)]
: 495,46 : 1,5868
312,24
Porosita Tanah (N) :
(1-0,87306/1,5868) x 100%
: 44,97983%
Sampel 1
BJ : 100 (21,3-16,6) . 0,9954 .
0,9957
(100 + 0,084) [0,9957(42,1-16,6)-0,9954(44,5-21,3)]
: 495,31 : 2,1554
229,92
Porosita Tanah (N) : (1-1,16078/2,1554)
x 100%
: 46,1455%
Tabel 2. Hasil
Percobaan Berat Volume Tanah
Sampel
|
Berat (gr)
|
Volume (v)
|
BV (g/cm3)
|
|
200 (cm3)
|
400 (cm3)
|
|||
1
|
11,6078
|
10
|
10
|
1,16078
|
2
|
11,2716
|
10
|
10
|
1,12716
|
3
|
4,3653
|
5
|
5
|
0,8736
|
Tabel 3. Hasil Perhitungan BV, BJ, dan
Porositas Tanah
Kelompok
|
Sampel
|
Berat Volume
|
Berat Jenis
|
Porositas Tanah
|
1
|
1
|
1,1608 g/cm3
|
1,7066 g/cm3
|
31,98 %
|
2
|
1,1272 g/cm3
|
1,1014 g/cm3
|
-2,338
%
|
|
2
|
2
|
1,1272 g/cm3
|
1,1842 g/cm3
|
4,8167 %
|
3
|
0,87306 g/cm3
|
1,3096 g/cm3
|
33,3338 %
|
|
3
|
3
|
0,87306 g/cm3
|
1,5868 g/cm3
|
44,9798 %
|
1
|
1,6078 g/cm3
|
2,1558 g/cm3
|
46,1455 %
|
Hasil yang didapat pada percobaan penentuan berat volume
untuk sampel 1 hasilnya adalah sebesar 1,16078 g/cm3 untuk sampel 2
hasilnya adalah sebesar 1,1272 g/cm3 dan untuk sampel 3 hasilnya
adalah 0,87306 g/cm3. Hal ini dapat diketahui bahwa sampel yang
kaya akan bahan organic adalah sampel 3 karena nilai BV yang terendah kemungkinan ditemui pada
horizon organik yang kaya bahan organik sedangkan nilai tertinggi ditemui pada
horizon B dan C. Keragaman berat volume tanah sangat bergantung pada jenis
fraksi penyusunan tanah termasuk tekstur tanah. Tanah-tanah yang bertekstur
jarang biasanya biasanya mempunyai berat volume yang lebih rendah dibandingkan
dengan tanah yang agak pejal. pertumbuhan akar akan terhambat pada tanah-tanah
yang mempunyai berat volume lebih dari 1,6 g/cm3.
Untuk
berat jenis umumnya berkisar antara 2,0-2,8 dan secara konvensi nilainya adalah
2,65 gr. Berat jenis tanah adalah konstan dan tidak bervariasi dengan jumlah
pori dalam tanah, tetapi terdapat variasi yang besar akibat kandungan bahan
organic dan komposisi bahan mineral tanah (terutama mineral logam berat seperti
zircon, epidot, magnetik dll).
KESIMPULAN
Berat jenis dan berat
volume dapat digunakan sebagai indicator tanah yang baik untuk tanaman dan
untuk menetukan berat tanah sehingga tahu akan kebutuhan pupuk yang harus atau
sesuai digunakan untuk tanah berdasarkan dosisnya.
DAFTAR PUSTAKA
Hanafia.
K. A. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Jakarta : Divisi Buku Pergurusn Tinggi. PT.
Raja Grafindo Persada
Hardjowigeno, S. 2003. Ilmu Tanah. Akademika
Pressindo: Jakarta.
Sutanto
R. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah Konsep
dan Kenyataan. Yogyakarta : Kasinus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar