DAUN DAN RUBAHANYA PADA BERBAGAI JENIS FLORA
Oleh :
LIA
DAMAYANTI
201610200311152
liadamayanti7@gmail.com
Jurusan
Agroteknologi, Fakultas Pertanian-Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang
(University of Muhammadiyah Malang), Jl Raya Tlogomas No. 246, Malang, Jawa
Timur, Indonesia
ABSTRAK
Daun pada umumnya berbentuk tipis
melebar, berwarna hijau, duduk daun pada
batang menghadap ke atas. Bentuk daun umumnya tipis, datar dan diperkuat oleh
tulang daun dan memiliki permukaan luas untuk menerima cahaya. Daun berfungsi
untuk transportasi dan menangkap cahaya untuk fotosintesis, yaitu perubahan
energi matahari menjadi energi kimia (Syarif, 2009). Daun adalah organ
fotosintesis utama pada sebagian besar tumbuhan, meskipun batang yang berwarna
hijau juga melakukan fotosintesis. Bentuk daun sangat bervariasi, namun pada
umumnya terdiri dari suatu helai daun (blade) yang pipih dan tangkai daun yang
disebut petiole, yang menyambungkan daun dengan buku batang. Rumput dan banyak
tumbuhan monokotil lainnya diketahui tidak memiliki tangkai daun; Sebaliknya
tangkai daun tersebut membentuk suatui pelepah yang membungkus batang. Beberapa
tumubuhan monokotil termasuk palem memiliki tangkai daun. Pada tumbuhan
dikotil, daun terdiri atas tangkai (petiola) dan helai daun (lamina), sedangkan
daun monokotil tidak bertangkai, langsung melekat pada batang. Jaringan penyusun daun meliputi epidermis, mesofil
(parenkim), dan berkas pembuluh (Campbell, 2003).
Kata kunci : Daun, rubahan, dan tanaman
PENDAHULUAN
Daun merupakan bagian tumbuhan yang penting dan
pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya
terdapat pada batang saja dan tidak pernah terdapat pada bagian yang lain pada
tubuh tumbuhan. Bagian batang tempat duduknya atau melekkatnya daun dinamakan
buku-buku (nodus) batang, dan tempat diatas daun yang merupakan sudut
antara batang dan daun dinamakan ketiak daun (axilla). Daun biasanya
tipis melebar, kaya akan suatu zat warna hijau yang dinamakan klorofil, oleh
karena itu, daun biasanya berwarna hijau dan menyebabkan tumbuhan atau
daerah-daerah yang ditempati tumbuh-tumbuhan nampak hijau pula. Bagian
tumbuh-tumbuhan ini mempunyai umur yang terbatas, akhirnya akan runtuh dan
meninggalkan bekas pada batang. Pada waktu akan runtuh warna daun berubah
menjadi kekuning-kuningan dan akhirnya menjadi perang (Gembong Tjitrosoepomo).
Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang
tumbuh dari batang, umumnya berwarna hijau (mengandung klorofil) dan terutama
berfungsi sebagai penangkap energi dari cahaya matahari melalui fotosintesis.
Daun merupakan organ terpenting bagi tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya
karena tumbuhan adalah organisme autotrof obligat, ia harus memasok kebutuhan
energinya sendiri melalui konversi energi cahaya menjadi energi kimia.
Bentuk daun sangat beragam, namun biasanya berupa
helaian, bisa tipis atau tebal. Gambaran dua dimensi daun digunakan sebagai
pembeda bagi bentuk-bentuk daun. Bentuk dasar daun membulat, dengan variasi
cuping menjari atau menjadi elips dan memanjang. Bentuk ekstremnya bisa
meruncing panjang. Daun juga bisa bermodifikasi menjadi duri (misalnya pada
kaktus), dan berakibat daun kehilangan fungsinya sebagai organ fotosintetik.
Daun tumbuhan sukulen atau xerofit juga dapat mengalami peralihan fungsi
menjadi organ penyimpan air.
Tempat dan Waktu
Adapun tempat praktikum botani tentang materi tentang struktur tubuh
tumbhan adalah di laboratorium Agriteknologi Universitas Muhammadiah Malang
.Adapun waktu dalam praktikum struktur tubuh tumbuhan ini adalah hari selasa
tanggal 11 April 2017 pada pukul 13.00- Selesai.
Adapun bahan yang digunakan pada
praktikum botani materi daun dan rubahannya adalah daun Talas (Colocasia
esculenta), daun Kapuk Randu (Ceiba petandra), daun Cocor Bebek (Kalanchoe pinnata),daun
Tumbuhan Kembang Sungsan (Gloriosa
superba), seluruh tumbuhan Susuru atau Euporbia (Euphorbia trigosa), daun tumbuhan Kapuk Randu (Ceiba petandra), daun tumbuhan Putri malu (Mimosa pudika), dan daun
tumbuhan Pepaya (Carica papaya).Adapun
alat yang digunakan dalam praktikum botani materi struktur tubuh tumbuhan ini
adalah alat tulis dan alat dokumentasi.
Pelaksanaan percobaan
langkah kerja
yan dilakukan dalam praktikum materi
struktur tubuh tumbuhan adalah sebagai berikut, yaitu menyiapkan
semua alat dan bahan praktikum. Mengamati tanaman yang akan diamati atau
mengamati struktur dari tubuh
tumbuhan. Mencatat bagian-bagian organ pokok, organ rubahan dan organ hiasan
pada tumbuhan yang diamati.
Menggambar struktur tubuh tumbuhan beserta organ-organnya. Menulis
keterangannya serta mendokumntasikan proses kerja hingga mendokumentasikan
alat dan bahan praktikum.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Adapun hasil dalam praktikum daun dan rubahannya adalah :
·
Daun
tumbuhan cocor bebek (Kalanchoe pinata)
Nama lokal tumbuhan ini adalah cocor
bebek sedangkan nama latinnya adalah Kalanchoe
pinata tumbuhan ini memiliki jenis daun tidak lengkap karena hannya
memiliki helai daun dan tangkai daun saja,Daun pada umumnya memiliki tiga
bagian dasar yaitu bagia basal yang berkembang menjadi pelepah (vagina ),
tangkai daun (ptiolus) ,dan helai daun (lamina).daun yang memiliki ketiga
bagian tersebut maka dinamakan daun sempurna sedangkan daun yang tidak memiliki
salah satu dari bagian dasar tersebut dinamakan daun tidak sempurna.(Roimil
,2015).Tanaman cocor bebek pula memilikibentuk ujung daun tumpul ,bentuk tepi
daunna bergerigi, bentuk pangkal daunnya membundar bentuk tulang daunnya
menyirip dan bentuk daunnya jorong.Tanaman cocor bebek sendiri.
·
Daun
tumbuhan kapuk randu (Cella petandra)
Tanaman
kapuk randu atau nama latinnya Cella petandra tumbuhan ini memiliki jenis daun tidak lengkap karena hannya
memiliki helaian daun saja dan tangkai daun. Daun kapuk randu memiliki bentuk
ujung dau meruncing,bentuk tepi daunnnya rata, bentuk pangkal daunnya runcing,
bentuk batan daunnya menyirip dan bentukdaunnya adalah bulat atau bundar.
· Daun tumbuhan rimbang sungsang (Gloriosa superba)
Nama
lokal tumbuhan ini adalah rimbang sungsang yang mempunyai nama latin Gloriosa superba, tumbuhan ini memilki
jenis daun tidak lengkap karena hannya memiliki helai daun dan pelepah daun
saja.Tumbuhan ini memiliki bentk ujung daun meruncing,bentuk tepi daunnya rata
, pangkal daunna meruncing, bentuk
tulang daunnya melengkung dan bentuk daunnya adalah langset.
· Daun tumbuhan putri malu (Mimosa
pudika)
Nama
lokal tumbuhan ini adalah putri malu yang memiliki nama latin Mimosa pudika tumbuh ini memiliki jenis
daun tidak lengkap karena hana memiliki helai daun dan tangka daun saja
.Tumbuhan putrimalu memiliki bentuk ujung daun runcing ,bentuk tepi daunnya
rata, bentuk pangkal daunnya membulat, bentuk tulang daunnya menyirip dan
bentuk daunnya adalah oblong.
·
Daun tumbuhan pepaya (Carica
papaya)
Tanaman ini memiliki nama lokal
pepaya atau nama latinnya yaitu Carica
papaya tumbuhan ini memiliki jenis dauntidak lengkap karena hanya memiliki
tangkai daun dan helai daun saja .Tanaman pepaya ini memiliki bentuk ujung daun
yang meruncing , bentuk tepi daunnnya bergaris ganda bentuk pangkal daunnya
membulat, bentuk tulang daunnya menjari dan memiliki bentuk daun bulat.Menurut
(Nova,2013 ) tanaman pepaya memiliki bentuk bulat dan tepinya berlekuk.
·
Daun tumbuhan euporbia (Euphorbia
trigosa)
Tanman ini memiliki nama lokal susuran atau eoporbia yang mempunyai nama latin Euphorbia trigosa tanaman ini memiliki
jenis daun tidal lengkap karena hanya memiliki helai daun da tangkai daun saja,
tanaman euporbia memiliki bentuk ujung daun ang tumpul, bentuk tepi daunnya
rata, bentuk tulang daunna menyirip, bentuk pangkal daunnya tumpul dan bentuk
daunnya adalah jorong.Tanaman euporbia memilki bentuk bermacam –macam mulai
dari bulat ,oval, lonjong, dan jorong.( soedijono, 2007)
DAFTAR PUSTAKA
Latifa Raimol ,2015.Karakter Morfologi Daun Beberapa Jenis Pohon Penghijauan Hutan Kota di Kota
Malang.JurnalSeminar Pendididkan Biologi.Vol 1 (667- 676)
Soedijono,B dan Rudi H. 2007.Agar
Euphorbia Tampil Menawan. Penebar Swadaya.Jakarta.
Nova Heria ,dkk.2013.Variasi Morfologi Pepaya (Carica papaya L) di Kota Pekanbaru.Jurnal Biologi.Vol 1(1-7)
Tjitrosoepomo, Gembong. 2003. Morfologi Tumbuhan.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Campbell,
N.A., J.B. Reece, and L.G. Mitchell. 2002. Biologi.
Erlangga. Jakarta.
Heddy S, 1987. Biologi Pertanian. Rajawali, Press
Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar